BENING.MEDIA, Jakarta – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Ma’ruf Amin menyatakan keyakinannya pada Pemilu Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 2019 bakal didukung kalangan ulama. Sebaliknya, ia tak mengkhawatirkan hasil Ijtima Ulama II yang mendukung duet Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Cawapres yang juga menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menegaskan dukungan yang diterimanya riil. Hal ini dikatakannya berdasar pertemuan di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta Barat, akhir pekan lalu.
“Kiai-kiainya sudah kumpul di Jakarta, 400 kiai besar,” kata Ma’ruf, pendamping Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) diacara rapat tim pemenangan di Gedung High End, Jakarta, Senin, 17 September 2018.
Saat yang sama Ma’ruf menegaskan tak mempermasalahkan hasil rekomendasi Ijtima Ulama II yang mengarahkan dukungan ke pasangan Prabowo Subianti-Sandiaga Uno, kompetitornya. Ma’ruf menilai Ijtima Ulama II tidak berpengaruh apa-apa.
Ditegaskan lagi, ulama yang mendukung duet Jokowi-Ma’ruf merupakan kiai sepuh. Mereka siap memenangkan pasangan ini pada pilpres tahun depan. “Saya sudah dapat jaminan,” aku kiai itu.
Ragukan Keulamaan
Sementara itu, Abdul Kadir Karding, wakil ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf mempertanyakan dukungan ulama yang diklaim kubu Prabowo-Sandiaga. Kalaupun ada, menurutnya, dukungan dimaksud tak mewakili kalangan ulama secara keseluruhan.
[Baca juga: Usai Bercanda Dukung Jokowi, Yusuf Mansur Tegaskan Berada di Tengah]
Kadir mempertanyakan apakah ulama yang ikut Ijtima Ulama II merupakan pimpinan organisasi Islam atau pondok pesantren.
“Yang mendukung Kiai Ma’ruf dan Pak Jokowi sudah pasti ulama di NU, sebagian besar di Muhamamdiyah dan ormas lain. Mereka ulama kultural,” tutur Kadir. []LMC/HDN
[Hubungi kami, REDAKSI: redaksi@bening.media & IKLAN: iklan@bening.media]